Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 12 Mei 2012

TARAWIH DUA PULUH RAKAAT: KENAPA TIDAK?


Shalat tarawih adalah ibadah shalat yang hanya dilakukan pada malam-malam bulan ramadhan. Kata tarawih adalah bentuk jamak dari kata tarwihah yang berarti duduk istirahat atau mengistirahatkan. Dari segi bahasa , shalat tarawih adalah shalat yang banyak istirahatnya. Kemudian menurut istilah agama Islam, shalat tarawih itu adalah shalat sunnah malam hari yang dilakukan khusus pada bulan Ramadhan
Pada zaman Rasulullah saw istilah sahalat tarawih tidak pernah ada. Dan rasulullah sendiri tidak pernah menyebutkan kata-kata tarawih. Istilah tarawih muncul dari penuturan Aisyah isteri Nabu Saw, yaitu : “Nabi Saw shalat malam empat rakaat, kemudian yatarawwah (istirahat), kemudian shalat lagi panjang sekali”
Hingga saat sekarang, dimasyarakat kita, ditinjau dari segi jumlah rakaat, ditemukan dua versi pelaksanaan shalat tarawih. Pertama, dua puluh rakaat, dan kedua delapan rakaat. Dan kondisi ini sering ditengah masyarakat selalu terjadi diskursus yang berkepanjangan, tentang mana yang benar diantara dua versi itu. Tidak jarang pula karena perbedaan ini menimbulkan putusnya hubungan ukhuwah. Hal ini disebabkan, bagi yang melakukan shalat tarawih dengan jumlah delapan rakaat, membid’ahkan para pengamal tarawih dua puluh rakaat, dan sebaliknya, yang melakukan tarawih dua puluh rakaat menyatakan bahwa shalat malam ramadhan delapan rakaat itu bukan shalat tarawih.
Yang lebih ironisnya lagi, dimasyarakat terjadi proses pengamalan tarawih delapan rakaat yang mereka lakukan bukan karena didasari atas kajian terhadap dalil bagi pelaksanaan ibadah tersebut. Mereka memilih melakukan tarawih delapan rakaat dan tidak mau melalkukan yang dua puluh rakaat karena hanya berdasarkan pertimbangan bahwa shalat delapan rakaat itu ringkas, praktis dan cepat rampung. Dengan kata lain mereka lakukan ibadah itu hanya berdasarkan kesenangan nafsunya saja. Padahal rasulullah telah mengingatkan : “Barangsiapa beramal tanpa didasari ilmu maka amalnya tertolak” Nauzubillah min zalik. (INSYA ALLAH BERSAMBUNG)
Read more......